WHAT'S NEW?
Loading...

7 Negara Yang Memiliki Pertumbuhan Ekonomi Terburuk di Dunia



Ekonomi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi sebuah negara. Keberadaannya dapat menentukan sejahtera atau tidaknya penduduk suatu negara. Jika ekonomi suatu negara sangat kuat dan stabil bukan tak mungkin kehidupan masyarakatnya pun sangat sejahtera. Begitu pula sebaliknya jika perekonomiannya lemah bukan tak mungkin rakyat pun akan menderita.

Beberapa faktor bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, mulai dari kebijakan impor dan ekspor hingga perubahan pasar global bisa merubah suatu perekonomian negara. Saat ini banyak negara yang sedang mengalami krisis ekonomi. Dan berikut 7 Negara Yang Memiliki Pertumbuhan Ekonomi Terburuk di Dunia.

Ukraina



Perekonomian Ukraina tertekan selama krisis keuangan, walau akhirnya menguat pada 2010. Tapi rontok kembali usai Rusia mencaplok Krimea. PDB negara ini turun 6,8 persen pada 2014.

Lambatnya perekonomian di Ukraina juga terjadi adanya korupsi politik dan reformasi yang tidak efisien terus menahan negara bergerak maju. Adapun laju GDP Ukraina tahun ini, mengalami penurunan 7,50 persen.

Venezuela



Perekonomian Venezuela sangat bergantung pada minyak, menyumbang sekira 96 persen dari pendapatan ekspor atau sekira 12 persen dari PDB. Karenanya, anjloknya harga minyak menjadi pukulan telak bagi Venezuela. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi negara ini turun hingga 5,10 persen.

Selain itu, belanja pemerintah, kenaikan upah minimum, dan peningkatan akses kredit domestik menciptakan peningkatan konsumsi yang dikombinasikan dengan masalah pasokan yang menyebabkan inflasi yang lebih tinggi sekira 20 persen pada 2012 dan meningkat menjadi lebih dari 56 persen pada 2013 serta 60 persen pada 2014.

Libya



Tidak berbeda jauh dari Venezuela, negara ini juga mengandalkan pemasukan dari sektor energi atau minyak. Namun, pemerintah Libya gagal untuk menginvestasikan pendapatan dengan cara yang dikembangkan ekonomi. Padahal, perekonomian Libya telah sangat stabil sejak revolusi 2011.

PDB Libya jatuh pada 2014, turun sebesar 24 persen, setelah gangguan protes besar di pelabuhan minyak Libya dan di seluruh negeri. Tahun ini, pertumbuhan Libya diperkirakan hanya tumbuh 0,50 persen.

Republik Belarusia



Perekonomian di Belarusia sangat tereintegrasi dengan Rusia, sehingga ketika ekonomi Rusia mengalami pelemahan pada 2014. Belarusia tampaknya ingin memperbaiki hubungan dengan Eropa tanpa berpaling dari Rusia. Pertumbuhan Belarusia tahun ini diperkirakan mengalami penurunan 3,50 persen.

Saint Lucia



Sektor ekonomi yang bersumber dari pariwisata di Saint Lucia tidak pernah sepenuhnya pulih, setelah sektor pariwisata melambat drastis menyusul krisis keuangan. Bahkan, sejumlah penerbangan dipangkas di sana. Ketergantungan Saint Lucia pada pariwisata membuatnya rentan terhadap musiman ketika ekonomi global melambat. Akibatnya, tahun ini ekonomi Kepulauan St Lucia diperkirakan melambat 0,60 persen.

Rusia



Perekonomiam Rusia sangat tergantung pada energi, sehingga negara ini harus berjuang karena harga minyak turun pada 2014. Meskipun Moskow telah memangkas anggaran untuk mengimbangi pelemahan harga minyak, namun banyak ekonom percaya Rusia masih bermasalah.

Hal ini lantaran intervensi negara-negara barat di sektor swasta melukai negara. Oleh karena itu, tahun ini laju ekonomi Rusia diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 2,70 persen.

Serbia



Reformasi struktural yang telah tertunda sejak krisis keuangan global membuat pengangguran tersebut menjadi tinggi dan pendapatan stagnan. Selain itu, Serbia masih menghadapi tantangan jangka panjang, seperti pelambatan ekonomi, tingginya tingkat korupsi, populasi yang menua, dan sistem peradilan yang tidak efisien. Dengan masih tingginya permasalahan tersebut, diperkirakan tahun ini ekonomi Serbia turun 0,50 persen.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar